BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keseimbangan antara cairan tubuh
intra-dan ekstravaskuler kosentrasi zat-zat yang dalam cairan yang tetap, termasuk
elektrolit-elektrolit. Seluruh susunan sirkulasi tubuh menyelenggarakan
pengangkutan semua substansi yang dibutuhkan untuk digunakan, maupun yang telah
dibentuk dan harus dibuang. Termasuk ini adalah oksigen, karbondioksida, air,
garam-garam, zat-zat makanan, metabolit-metabolit, hormone-hormon, panas, dll.
Pertukaran zat antara cairan tubuh dan cairan intraseluler terjadi melalui
membrane sel.karena fungsi sirkulasi peredaran cairan tubuh melibatkan komponen
cairan, volume, dan aliran cairan ini, maka ganggguan fungsinya pun dapat terganggu.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah
definisi hiperemi ?
2.
Apa
saja jenis-jenis hiperemi ?
3.
Apa
saja contoh dari hiperemi ?
1.3 TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari hiperemi
2.
Untuk
mengetahui jenis-jenis hiperemi
3.
Untuk
mengetahui contoh dari hiperemi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Hiperemi
Hiperemi
atau kongesti ialah suatu keadaan yang disertai meningkatnya volume darah dalam
pembuluh yang melebar pada suatu alat atau bagian tubuh. kedua istilah ini
mempunyai pengertian yang sama bila dilihat dari sudut adanya peningkatan
volume darah pada jaringan atau bagian tubuh yang mengalami proses patologik.
Namun demikian keduanya harus dibedakan. Hiperemi, atau lebih lengkapnya
hiperemi aktif, timbul jika dilatasi pembuluh arteriol dan arteri menyebabkan
peningkatan aliran darah ke dalam jaringan kapiler dengan terbukanya
kapiler-kapiler yang tidak aktif. Dilatasi pembuluh darah ini disebabkan oleh
lepasan zat-zat vasoaktif. Gerakan otot dan demam yang menimbulkan panas tubuh
yang sangat tinggi dan memerlukan dilepaskannya suhu tersebut dapat dijumpai
pada permukaan kulit.
2.2
Jenis-jenis hiperemi
a.
Menurut
timbulnya, maka hiperemi dibedakan atas hiperemi akut dan hiperemi kronik
1)
Hiperemi
akut, tidak ada perubahan yang nyata
2)
Hiperemi
kronik biasanya diikuti oleh oedem, aatrofi dan degenerasi kadang-kadang sampai
nekrosis atau juga proliferasi jaringan ikat.
b.
Jenis
hiperemi yang lain
1)
Hiperemi
aktif
Bendungan
aktif ini timbul karena jumlah darah pada arteriol sebagian jaringan tubuh
bertambah. Disini rangsang saraf vasodilator atau hambatan hantaran saraf
vasokonstriktor akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah. Biasanya terjadi
akut dan biasanya terjadi karena arterial atau kapiler berdilatasi akibat
ransangan saraf vasodilator atau karena kelumpuhan vasokontriktornya.
Hiperemi aktif dapat terjadi pada:
Hiperemi aktif dapat terjadi pada:
-
Alat
tubuh yang berfungsi aktif. Karena diperlukan jumlah darah lebih banyak maka
arteriol melebar.
-
Kulit,
karena emosi marah atau malu.
Radang akut,
akibat panas, perubahan warna merah setempat pada radang sering dinamai eritema
(erythema)
2)
Hiperemi
pasif
Hiperemi
pasif terjadi karena aliran darah vena dari suatu daerah berkurang dan disertai
dilatasi pembuluh vena dan kapiler. Dapat
terjadi akut, tetapi lebih sering kronik. Ada tidaknya pembuluh
kolateral akan menentukan berat ringannya hiperemi.
Obstruksi dari
luar dapat terjadi karena:
-
Tekanan
pada vena dari luar oleh suatu tumor
-
Ligatur
atau ikatan
-
Jarinan
parut yang menyebabkan jepitan
-
Hernia,
volvolus, dll
Bendungan
vena sistemik terjadi akibat payah jantung dan mengenai banyak atau semua alat
dan bagian tubuh. Bila bendungan terjadi untuk waktu yang tidak lama. Pada
bendungan yang akut biasanya tidak meninggalkan perubahan-perubahan nyata,
kecuali perubahan warna, alat tubuh yang terkena terlihat menjadi biru
(cyanotic). Bila bendungan terjadi lebih lama maka biasanya akan diikuti oleh
edema, biasanya juga disertai atrofi dan degenerasi sel parenchyma akibat
anoxia, kadang-kadang sampai terjadi nekrosis.
Keluarnya
eritrodit dari pembuluh (extravasation) dapat terjadi karena reptura kapiler
atau karena diapedesis aktif. Bila tejadi peruntuhan eirtrosit, maka bisa
tedapat pigmen-pigmen darah. Bila hiperemi berlarut-larut, maka dapat terjadi
poliferasi jaringan ikat.
2.3
Contoh dari hiperemi
·
Hiperemi aktif :
-
hyperemia pada radang akut,
-
warna merah pada wajah, yang
timbul akibat
respon terhadap stimulus neurogenik
·
Hiperemi
pasif:
-
Pada pemasangan torniket,
-
penekanan aliran vena oleh tumor,
-
atau obstruksi pada lumen
karena thrombosis.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Hiperemi
adalah suatu keadaan yang disertai meningkatnya volume darah dalam pembuluh
yang melebar pada suatu alat atau bagian tubuh. maka hiperemi dibedakan atas
hiperemi akut dan hiperemi kronik Hiperemi di bagi menjadi dua, yaitu hiperemi
aktif, terjadi karena jumlah darah pada arteriol sebagian jaringan tubuh
bertambah dan hiperemi pasif, terjadi karena aliran darah vena dari suatu
daerah berkurang dan disertai dilatasi pembuluh vena dan kapiler. Contoh dari
hiperemi aktif adalah hyperemia pada radang akut, warna merah
pada wajah, yang timbul akibat respon terhadap stimulus
neurogenik. Sedangkan hiperemi pasif: Pada
pemasangan torniket, penekanan aliran vena oleh tumor, atau obstruksi pada
lumen karena thrombosis.
3.2 Saran
Kepada seluruh pembaca hendaknya memperhatikan diet yang
dikonsumsi serta menjaga tubuhnya dari hal – hal yang dapat mengganggu
aktifitas tubuh karena akibatnya akan berdampak pada aktifitas kerja jantung
untuk memompa darah keseluruh tubuh serta menjaga tubuhnya dari hal – hal yang
dapat mengganggu aktifitas tubuh seperti mental, dan lain lain karena tidak
jarang penyakit tertentu dapat mempengaruhi timbulnya penyakit yang lain. hyperemia pada radang akut, warna merah pada wajah, yang timbul akibat respon terhadap stimulus neurogenik. Sedangkan contoh
pada hiperemi pasif adalah Pada pemasangan torniket, penekanan aliran vena oleh
tumor, atau obstruksi pada lumen karena thrombosis.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Sudiono,
Janti, dkk, 2003. Ilmu Patologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
·
Tamher,
Sayuti, dan Heryati, 2008. Patologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Penerbit Trans Info Media
·
Himawan,
Sutisna, dkk, 2002. Buku Ajar Patologi I (Umum) Edisi Satu. Jakarta: Penerbit
Sagung Seto
·
Robbins,
dan Kumar, 1992. Buku Ajar Patologi I Edisi Empat. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
·
Himawan,
Sutisna, 1973. Kumpulan Kuliah Patologi. Jakarta: FKUI
·
______, 2012. Gangguan Sirkulasi
http://www.scribd.com
(diakses pada 5 September 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar